Rabu, 23 Juli 2008

Solusi susu bayi steril

*Suatu hari Indonesia dikejutkan dengan sebuah laporan
penelitian yang mengungkap kandungan bakteri Enterobacter sakazakii dalam
susu formula bubuk untuk bayi. Terlepas dari tidak diungkapnya merk susu
formula yang diteliti, seketika itu pula keresahan merebak dan menimbulkan
tanda tanya dalam benak banyak orang. *

Apa sih Enterobacter sakazakii?

Enterobacter sakazakii adalah bakteri dari genus Enterobacteriaceae. Tempat
hidupnya belum diketahui pasti, namun bakteri ini bisa ditemukan di saluran
cerna orang sehat sebagai flora yang "numpang lewat", di saluran cerna
hewan, atau di lingkungan sekitar kita. Hmm... jadi di saluran cerna kita
bisa saja terdapat bakteri ini..!

Bakteri termakan manusia : apa dampaknya?

Infeksi bakteri E. Sakazakii dapat mengakibatkan infeksi sistemik (sepsis),
peradangan pada saluran cerna, selaput otak, atau jaringan otak, terutama
pada bayi dan anak usia <1 tahun. Sekitar 20 hingga lebih dari 50%
penderitanya meninggal dunia. Sisanya, walau selamat, dapat mengalami gejala
sisa berupa gangguan sistem saraf yang sulit disembuhkan. Tidak heran kabar
kontaminasi susu formula oleh bakteri ini begitu meresahkan.
[image: E. sakazakii]
Di Indonesia sendiri, khususnya di rumah sakit umum pusat nasional Cipto
Mangunkusumo, belum dilaporkan adanya kasus infeksi pada bayi yang
diakibatkan oleh E. Sakazakii. Sampai saat ini kasus yang dihimpun oleh WHO
diantaranya berasal dari Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Selandia
Baru.

Siapa saja yang bisa terkena?

Semua orang, dari bayi baru lahir sampai lanjut usia, dapat mengalami
infeksi bakteri E. Sakazakii ini. Namun, berdasarkan laporan kasus yang
dihimpun dari berbagai belahan dunia, kelompok yang berisiko tinggi adalah
anak-anak berusia di bawah 1 tahun. Dari kelompok ini, neonatus (bayi
berusia sampai 28 hari) memiliki risiko tertinggi mengalami infeksi oleh
bakteri E. Sakazakii, terlebih lagi neonatus yang lahir kurang bulan,
memiliki berat lahir di bawah 2500 gram, atau daya tahan tubuh yang rendah,
misalnya bayi dari ibu yang positif HIV.

Lewat mana rutenya?

Walaupun bakteri E. Sakazakii dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan,
hanya susu formula bubuk yang dikaitkan dengan timbulnya penyakit oleh
bakteri ini. Ada 2 rute yang memungkinkan bakteri ini menimbulkan infeksi:

1. Kontaminasi intrinsik. Kontaminasi bahan baku susu formula, kontaminasi
susu formula setelah pasteurisasi, atau kontaminasi saat proses pengepakan.
2. Kontaminasi eksternal. Kontaminasi karena higiene yang kurang baik saat
menyiapkan susu formula sebelum diminumkan atau pada jeda antar pemberian
minum.

Pada 50-80% kasus, yang terjadi adalah kontaminasi intrinsik. Sedangkan pada
sisanya, 20-50% kasus, higiene yang buruk saat menyiapkan minum merupakan
kontributor utama. Berdasarkan rute tersebut, tentu kita dapat memikirkan
upaya untuk mencegah infeksi oleh bakteri E. Sakazakii.

Semoga berguna,
Leonita

Tidak ada komentar: