Selasa, 22 Juli 2008

Solusi Kehidupan yang rumit

Di sebuah situs internet diungkapkan kisah fiksi tentang seorang tentara
bernama kopral Yono. Saat itu sekitar jam tujuh malam, ia duduk
melamun. Pandangannya kosong, sembari tangannya mengaduk es teh.
Salah seorang temannya, sebut saja Ricky, tiba-tiba menyambar minuman
yang sedang ia aduk. Tanpa basa-basi, Ricky langsung menenggak isi
gelas itu sampai tak tersisa sedikit pun.

Sebenarnya Ricky hanya bermaksud bercanda. Bukannya marah atau
tersenyum, tetapi Yono justru menangis meraung-raung sambil beruraian
air mata. Kontan reaksi Yono membuat Ricky panik. "Kamu nih cengeng
banget sih? Katanya kamu tentara? Masa sih gara-gara es teh, kamu
nangis keras begitu," komentar Ricky di antara perasaan kesal dan
bingung.

"Kenapa seharian ini hidupku kok apes terus?" rintih kopral Yono sambil
terus menangis.

"Kamu kenapa? Ceritakan saja, siapa tahu aku bisa menolongmu," kata
Ricky penuh empati pada karibnya itu.

"Tadi pagi aku dipecat, gara-gara teledor menghilangkan senjata
komandan," kata Yono diselingi isak tangis.

"Ah gitu aja dipikir. Body-mu kan tinggi besar kuat perkasa. Kamu pasti
masih laku jadi pengawal pribadi atau minimal jadi preman pasar," ujar
Ricky berusaha membesarkan hati sahabatnya.

"Itu sih belum seberapa. Tadi pagi habis dipecat, aku langsung pulang ke
rumah. Tapi pas aku masuk kamar, ternyata aku memergoki istriku
selingkuh dengan teman kerjaku sendiri," ucap kopral Yono pelan. Air
matanya terus mengucur deras. Ekspresi Yono mengisyarakan beban di
hatinya benar-benar berat.

"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Kelakuan istrimu kan memang selalu
begitu (selingkuh). Baiknya kamu cepat-cepat ceraikan dia. Masih banyak
kok wanita cantik, pintar, kaya dan setia yang bersedia menjadi istrimu,"
timpal Ricky memberi semangat.

"Itu sih belum seberapa. Aku sudah putus asa, ingin mati saja. Makanya
aku beli racun potas (racun tikus), terus aku campurkan ke minuman es
teh tadi. Eh belum sempat aku minum, sudah kamu habiskan," kata kopral
Yono kemudian menangis sejadi-jadinya.

"Hhaaahhh……???!!!" desis Ricky ternganga. Pantas saja Yono begitu
terpukul.

Pesan:

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering dihadapkan pada
persoalan-persoalan -persoalan yang sulit. Bahkan ada beberapa diantara
persoalan tersebut yang membuat kita hampir putus asa. Yono dalam
kisah di atas adalah satu di antara gambaran orang-orang yang putus
asa atau pesimis, karena di saat ditimpa kemalangan ia tidak mampu lagi
berpikir positif tentang diri dan dunia di sekitarnya.

Sikap pesimis adalah sikap yang memandang penderitaan hidup ini sebagai
beban yang tidak akan pernah berakhir. Sikap demikian sangatlah
berbahaya, tak hanya bagi diri kita sendiri tetapi juga orang lain. Dalam
kisah di atas dicontohkan, seandainya kopral itu tidak bersikap pesimis,
mungkin Ricky tak harus menelan racun potas dalam es tehnya. Bisa jadi
mata rantai kemalangan yang terus dihadapi Yono sebenarnya merupakan
dampak dari sikapnya yang pesimis sejak awal.

Belajar dari kebodohan Yono yang memilih pesimistis, kita haruslah
mencoba bersikap lebih bijaksana dalam menghadapi masa-masa sulit.
Salah satu langkah yang dapat kita tempuh adalah menanamkan dalam
pikiran kita bahwa masa-masa sulit yang mesti kita hadapi dalam
kehidupan ini tidak akan berlangsung selamanya, melainkan hanya
sementara saja. Dengan demikian, kita akan dapat melihat sisi terang dari
kehidupan ini.

Lawan dari pesimisme adalah optimisme, sangat diperlukan untuk meraih
kehidupan yang lebih bahagia dan berhasil. "For myself, I am an
optimist--it does not seem to be much use being anything else. – Bagi
saya sendiri, saya adalah seorang yang penuh optimisme – karena tak
akan lebih menguntungkan dengan menjadi yang lain," kata Winston
Churcill. Karena rasa optimis adalah sumber kekuatan untuk mencari
berbagai solusi secara realistis dan semangat untuk melaksanakan
langkah-langkah perbaikan. Sehingga kemungkinan untuk meraih
kehidupan yang sukses dan bahagia akan jauh lebih besar.[aho]

Catatan: Artikel ini diambil dari Buku terbaru Andrew Ho "The New
Inspiration" .

Tidak ada komentar: